(VIA KHIVA, UZBEKISTAN)
Dari ‘Gerbang Neraka’, kota-kota peradaban kuno ribuan tahun, jejak prajurit nomad padang pasir yang legendaris, hingga ibukota berlapis marmer putih yang penuh keajaiban dan misteri…
Status tur: Terkonfirmasi, pendaftaran dibuka, tersisa sedikit slot
Tanggal Tur: 05/04 – 15/04/2025 (11 Hari 09 Malam)
Harga Tur: Rp 48.900.000 Rp 47.500.000 (Early Bird)
Deposit: IDR 2.500.000
Batas Akhir Pemesanan: 20/02/2025
Gaya Perjalanan: Ekspedisi; Petualangan Alam; Eksplorasi Budaya dan Sejarah
Jumlah Peserta: 8 – 12 pax
Turkmenistan adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, sering dijuluki “Korea Utara-nya Asia Tengah”. Bagi para petualang sejati, ini adalah kesempatan langka untuk mengeksplorasi negeri penuh misteri yang nyaris tak tersentuh oleh dunia luar. Dari hamparan Gurun Karakum yang luas dan gersang hingga kota-kota kuno yang menyimpan jejak sejarah ribuan tahun, Anda akan menapaki jejak legendaris Jalur Sutra, merasakan keajaiban api abadi di “Gerbang Neraka” Darwaza, dan mengagumi keunikan arsitektur ibukota Ashgabat yang berlapis pualam putih.
Bersiaplah untuk sebuah petualangan yang tak terlupakan di negeri yang penuh keajaiban ini!
HIGHLIGHTS
1. Petualangan langka ke salah satu negeri yang paling tertutup dan misterius di dunia.
2. Jelajahi kota-kota bersejarah di Jalur Sutra, bekas pusat kekuasaan prajurit nomad Turkmen yang legendaris.
3. Rasakan sensasi berkemah di tepi “Pintu Neraka”, fenomena ajaib di tengah gurun yang gersang.
4. Temukan absurditas di balik kemegahan arsitektur Ashgabat yang tampak seperti dari dunia lain.
5. Rasakan keunikan kehidupan penduduk di negara yang nyaris tak terjamah pengaruh dunia luar.
Penerbangan langsung dari Jakarta menuju Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Setelah tiba di Tashkent, kita akan disambut oleh pemandu lokal dan menikmati makan malam bersama, dan mempersiapkan diri untuk memulai petualangan epik esok pagi.
Menginap di Tashkent.
Day 02 / 06 April 2025 / Minggu / Tashkent – Urgench – Khiva
Pagi ini, kita terbang ke Urgench dan melanjutkan perjalanan darat ke Khiva, sebuah kota tua yang seperti diambil langsung dari cerita dongeng. Kita akan menjelajahi madrasah bersejarah, masjid megah, dan menara-menara yang mengisahkan kejayaan Jalur Sutra.
Menginap di Khiva.
Setelah sarapan, kita menuju perbatasan Turkmenistan di Shavat. Setibanya di Turkmenistan, kita melanjutkan perjalanan ke Kunya-Urgench, sebuah situs warisan dunia UNESCO dengan peninggalan sejarah yang mengagumkan seperti Mausoleum Turabek Khanum, Minaret Kutlug Timur, dan Bukit Kyrk Molla. Setelah menjelajahi Kunya-Urgench, kita kembali ke Dashoguz untuk bermalam.
Day 04 / 08 April 2025 / Selasa / Dashoguz – Kawah Gas Darvaza
Dari Dashoguz, kita melanjutkan petualangan menuju Kawah Gas Darvaza yang terkenal sebagai “Pintu Neraka”. Di sini, kita akan menikmati pengalaman bermalam di tenda di tengah gurun dengan pemandangan api yang selalu menyala, menciptakan suasana magis yang tak terlupakan.
Berkemah di padang pasir Karakum.
Pagi ini, perjalanan kita berlanjut menuju Ashgabat, ibu kota Turkmenistan. Kita akan mengunjungi beberapa monumen peninggalan Presiden pertama Turkmenbashi, seperti Monumen Netralitas, Masjid Ruh, dan Monumen Ruhnama. Selain itu, kita juga mengunjungi Museum Karpet yang menampilkan koleksi permadani Turkmen yang mencengangkan. Setelah itu, Anda memiliki waktu bebas untuk beristirahat atau menjelajahi kota secara mandiri. Nikmati keindahan arsitektur kota yang didominasi oleh marmer putih yang megah dan menakjubkan.
Menginap di Ashgabat.
Hari ini, kita akan menjelajahi beberapa situs paling ikonis di Ashgabat, dimulai dari pasar tradisional Tolkuchka Bazaar. Kemudian, kita akan mengunjungi Museum Sejarah Nasional dan situs arkeologis Old Nisa, salah satu pusat penting Kekaisaran Parthia Persia. Kita juga akan mengunjungi kandang kuda Akhal-Teke, untuk melihat ras kuda elegan kebanggaan nasional Turkmenistan.
Menginap di Ashgabat.
Kita mengunjungi beberapa monumen penting Ashgabat yang berskala raksasa, seperti Monumen Kemerdekaan, Monumen Konstitusi, Alun-alun Kepresidenan, dan Masjid Ertugrul Gazi. Selanjutnya, kita menuju Arkadag, kota baru futuristis yang terletak sekitar 30 km dari Ashgabat, untuk menyaksikan ambisi modernisasi Turkmenistan yang menggabungkan masa depan dan tradisi dalam bentuk kota modern yang penuh inovasi.
Menginap di Ashgabat.
Pagi ini, kita terbang ke Mary dan melanjutkan perjalanan darat ke situs arkeologi Gonur Depe, pusat peradaban kuno Margiana. Di sini, kita akan menjelajahi reruntuhan istana, kuil api dan air, serta perkuburan raja-raja. Kembali ke Mary, kita mengunjungi Museum Sejarah Merv, dan bersantai menikmati malam terakhir di Turkmenistan.
Menginap di Mary.
Pagi ini, kita menuju Merv, salah satu kota kuno terpenting di Jalur Sutra. Kita akan menjelajahi peninggalan bersejarah seperti Mausoleum Sultan Sanjar dan benteng-benteng kuno lainnya. Setelah itu, kita menuju perbatasan Turkmenistan-Uzbekistan dan bertemu dengan pemandu Uzbekistan sebelum melanjutkan perjalanan ke Bukhara. Setibanya di Bukhara, kita akan memiliki waktu bebas untuk menjelajahi kota tua yang spektakuler ini.
Menginap di Bukhara.
Day 10 / 14 April 2025 / Senin / Bukhara – Tashkent
Nikmati waktu bebas di Bukhara sebelum naik kereta Afrosiyob menuju Tashkent pada sore hari. Setelah makan malam di Tashkent, kita menuju bandara untuk penerbangan kembali ke Jakarta.
Penerbangan dengan transit singkat di Kuala Lumpur, kembali tiba di tanah air pada sore hari, menandai akhir dari perjalanan petualangan yang tak terlupakan.
1. Warga Negara Indonesia dapat mengunjungi Uzbekistan tanpa visa, sedangkan visa Turkmenistan membutuhkan waktu pengurusan sekitar satu bulan, sehingga pendaftaran untuk tour ini akan ditutup 6 minggu sebelum keberangkatan.
2. Rute ini melibatkan perlintasan dua perbatasan darat yang dilakukan secara manual. Proses ini mungkin membawa sejumlah ketidaknyamanan, seperti pemeriksaan yang berlarut-larut, namun ini merupakan bagian dari pengalaman unik di Turkmenistan.
3. Turkmenistan memiliki peraturan yang sangat ketat. Fotografi dan perekaman video dilarang/dibatasi pada sejumlah lokasi. Peserta diharapkan mematuhi semua aturan setempat dan mengikuti panduan dari pemandu lokal demi kenyamanan dan keselamatan keseluruhan grup.
4. Suhu di padang pasir bisa sangat dingin pada malam hari. Peserta disarankan membawa pakaian hangat, termasuk jaket dan syal, untuk melindungi diri dari dingin dan debu gurun.
5. Akses internet di Turkmenistan sangat terbatas, dengan sebagian besar media sosial dan situs web internasional tidak dapat diakses. Peserta diharapkan siap menghadapi keterbatasan ini dan merencanakan komunikasi yang diperlukan sebelumnya.
6. Fasilitas di beberapa lokasi, terutama di daerah terpencil, mungkin sangat terbatas. Peserta diharapkan membawa perlengkapan pribadi yang diperlukan, termasuk obat-obatan dan barang kebutuhan lainnya.
7. Perjalanan ini memerlukan kesiapan fisik dan mental yang baik. Peserta juga perlu bersiap untuk hidup di negara dengan aturan yang ketat dan kondisi yang mungkin berbeda jauh dari yang biasa dialami.
8. Transaksi di Turkmenistan utamanya dengan uang tunai, dan kartu kredit tidak banyak diterima. Peserta harus membawa mata uang USD yang cukup (Euro tidak berlaku).
1. Apakah Turkmenistan aman untuk dikunjungi?
Turkmenistan sangat aman bagi wisatawan asing, tetapi disarankan untuk selalu mengikuti panduan dari pemandu lokal dan mematuhi peraturan setempat untuk menghindari masalah.
2. Mengapa perjalanan ke Turkmenistan lebih mahal daripada trip Asia Tengah lainnya?
Faktanya, Turkmenistan memang adalah negara paling mahal di Asia Tengah untuk dikunjungi wisatawan asing. Biaya tinggi ini disebabkan oleh kebijakan visa, keterbatasan akses, regulasi pemerintah, serta keterbatasan fasilitas pariwisata. Selain itu, perjalanan ini mencakup 7 hari 6 malam di Turkmenistan, di mana kita akan mengunjungi sebagian besar destinasi utama di bagian utara, selatan, dan timur negeri. Banyak lokasi wisata juga berada di daerah terpencil yang memerlukan logistik khusus.
3. Apakah mendapatkan visa Turkmenistan sulit?
Turkmenistan memiliki persyaratan visa yang paling rumit dibandingkan dengan negara Asia Tengah lainnya, dan proses pengajuan visa bisa menjadi tantangan bagi warga negara asing mana pun. Pengurusan visa relatif lebih terjamin jika menggunakan jasa biro wisata yang kompeten dan diakui oleh pemerintah Turkmenistan. Mitra Turkmenistan kami adalah agen perjalanan yang berpengalaman dan terpercaya, dan sejauh ini belum ada kasus penolakan terhadap visa yang diajukan melalui mereka.
4. Apakah ada kemungkinan visa Turkmenistan saya ditolak?
Keputusan akhir penerbitan visa ada di tangan pemerintah Turkmenistan. Kami tidak dapat menjamin persetujuan visa, tetapi kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan selama proses pengajuan.
5. Bagaimana dengan pembayaran saya jika visa saya ditolak?
Jika visa Anda ditolak, kami akan mengembalikan dana yang sudah Anda bayarkan 100%, termasuk pembayaran DP.
Harga Termasuk:
Harga Tidak Termasuk:
Syarat Pembayaran:
Deposit (DP) sebesar Rp 2.500.000 bersifat non-refundable (tidak dapat dikembalikan), kecuali tur dibatalkan oleh Safarnam Journeys, karena jumlah peserta yang tidak mencukupi kuota minimum, atau karena keadaan yang tidak terduga (force majeure) di luar kendali kami (misalnya: penutupan perbatasan akibat pandemi/konflik/bencana alam/dll).
Sisa biaya harus dibayarkan pada batas akhir pemesanan atau ketika tur sudah penuh.
Paket ini juga tersedia tanpa tiket pesawat internasional dengan harga terpisah.
Syarat & ketentuan lengkap (misalnya: kebijakan pembatalan) silakan klik di sini.
Agustinus Wibowo adalah seorang penulis dan fotografer perjalanan yang dikenal luas karena karya-karyanya yang inspiratif, seperti Selimut Debu, Garis Batas, Titik Nol, Jalan Panjang untuk Pulang, dan Kita dan Mereka. Buku-bukunya menggambarkan eksplorasi mendalam tentang budaya dan kehidupan manusia di berbagai pelosok dunia. Agustinus telah menjelajahi wilayah-wilayah terpencil seperti Afghanistan, Asia Tengah, Nepal, Pakistan, Mongolia, dan Papua Nugini, dengan fokus pada eksplorasi makna kehidupan dan kemanusiaan.
Buku Garis Batas karya Agustinus Wibowo adalah sebuah perjalanan mendalam melintasi berbagai negara di Asia Tengah. Buku ini mengungkap pengalaman pribadi penulis dalam memahami makna batas, baik secara fisik maupun batin, serta eksplorasi tentang identitas, budaya, dan politik di wilayah yang kerap kali terjebak di antara dua dunia. Melalui narasi yang kaya dan reflektif, Agustinus membawa pembaca menelusuri kehidupan sehari-hari di negara-negara yang jarang diketahui, mengungkap bagaimana garis-garis batas, yang sering kali hanya berupa goresan di peta, memiliki dampak mendalam pada kehidupan manusia.