Seri jelajah alam dan spiritual

The Living borobudur

Perjalanan menyusuri Borobudur dari Desa Krecek yaitu Borobudur yang hidup, hingga pradaksina agung.

Status tur: pendaftaran dibuka

 

Tanggal Tur: 3 – 6 Juli 2025 (4 Hari / 3 Malam)
Biaya Tur: Rp 4.500.000 Rp 3.950.000 (Early Bird)
Deposit: Rp 500.000
Batas Akhir Pemesanan: 13 Juni 2025
Gaya Perjalanan: Ekspedisi; Petualangan Alam; Spiritual; Eksplorasi Budaya dan Sejarah
Jumlah Peserta: 10 – 17 pax

Borobudur bukan sekadar candi megah yang menjulang di antara perbukitan. Ia adalah kitab batu tempat ajaran Buddha terukir dalam relief, tempat keheningan menjadi jalan, dan tiap langkah adalah ziarah batin yang menghubungkan masa lalu dengan kesadaran hari ini.

Perjalanan ini membawa kita ke Dusun Krecek, komunitas Buddhis yang hidup selaras dengan alam dan ajaran leluhur. Kita akan menyatu dengan ritme kehidupan: bermeditasi di pagi hari, membantu panen kopi, makan bersama keluarga lokal, dan menyimak kisah Borobudur yang diwariskan dari mulut ke mulut. Dari Krecek, kita menelusuri situs-situs suci seperti Kayumwungan, Liyangan, dan Jumprit jejak-jejak spiritual yang membentuk lanskap batin Borobudur.

Lebih dari sekadar kunjungan, ini adalah perjalanan untuk hadir secara utuh. Ditemani oleh tim fasilitator yang memahami filosofi Borobudur secara mendalam, kita akan membaca relief in situ, berdiskusi tentang Dharma, dan meresapi makna hidup melalui praktik meditasi. Puncaknya, kita akan menyaksikan pradaksina agung ritual suci mengelilingi Borobudur bersama ratusan bhikkhu dan ribuan umat dalam lantunan paritta yang menggetarkan jiwa.

Seperti Borobudur yang dibangun dari batu demi batu, kita pun menyusun kembali makna demi makna dalam diri. Perjalanan ini bukan hanya menuju Borobudur, tapi juga pulang ke dalam—menemukan kedamaian yang selama ini mungkin terlupa.

HIGHLIGHTS

  1. Menghidupkan Relief Borobudur, Menyerap Pesan Kehidupan

Bersama fasilitator dan pakar, kita akan membaca relief Borobudur bukan sebagai ukiran mati, tapi sebagai cermin kehidupan. Aktivitas reflektif dan meditasi membantu kita menyerap kebijaksanaan Borobudur dan membawanya pulang ke dalam hidup sehari-hari.

  1. Hidup Bersama Komunitas Buddhis di Krecek

Merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Buddhis di Dusun Krecek yang damai dan penuh kesederhanaan. Kita akan tinggal bersama keluarga lokal, ikut kegiatan seperti memanen kopi dan bercocok tanam, serta berdiskusi hangat tentang ajaran Buddha dan Borobudur langsung dari pelaku tradisi.

  1. Eksplorasi Situs-Situs Sakral Nusantara

Mengunjungi situs Kayumwungan yang menyebut Borobudur untuk pertama kalinya dalam sejarah, menjelajahi pemukiman kuno Liyangan yang terkubur lahar, dan meresapi kesakralan mata air Jumprit—sumber air untuk Waisak di Borobudur. Setiap tempat menghadirkan narasi spiritual dan kesejarahan yang saling terhubung.

  1. Ziarah ke Candi Borobudur dan Ritual Pradaksina Agung

Mengalami langsung pradaksina agung—ritual mengelilingi Borobudur bersama ratusan bhikkhu dan ribuan umat Buddha yang melantunkan paritta dalam keheningan. Kita juga akan membaca relief Borobudur in situ, mendalami pesan-pesan kehidupan dan Dharma yang terukir di batu.

  1. Kegiatan Reflektif: Meditasi dan Diskusi Dharma

Setiap hari diawali dengan meditasi pagi di dusun dan diakhiri dengan diskusi mendalam seputar Borobudur dan warisan spiritual Nusantara. Perjalanan ini menjadi ruang untuk menyimak suara Dharma yang mungkin telah lama terpendam dalam diri.

  1. Prosesi Budaya Asadha (Opsional)

Bagi yang masih ingin melanjutkan, tersedia pilihan mengikuti prosesi bakti Asadha dari Candi Mendut ke Borobudur. Ribuan umat dan para bhikkhu berjalan dalam sikap meditatif, berpuncak pada puja bakti dan pesan Dhamma yang menyentuh.

itinerary

Hari 1: 3 Juli 2025 | Kamis | Semarang – Krecek

Perjalanan dimulai dari Stasiun Tawang, Semarang. Dalam perjalanan menuju Dusun Krecek, kita akan singgah di Candi Gedong Songo—kompleks candi Hindu di lereng Gunung Ungaran yang menyimpan kekayaan sejarah dan energi spiritual, terutama di kompleks Candi 4 yang dikenal memiliki bio-energi tinggi.

Menjelang sore, kita tiba di Dusun Krecek, sebuah komunitas Buddhis yang hidup dalam harmoni dengan alam dan ajaran leluhur. Setelah pembagian rumah dan makan malam bersama keluarga lokal, malam akan diisi dengan diskusi hangat di Rumah Bodhicitta tentang Borobudur—sebagai pengantar menuju ziarah kita ke candi agung tersebut. Hari ditutup dengan istirahat dalam keheningan pedesaan.

Hari 2: 4 Juli 2025 | Jumat | Krecek – Parakan – Temanggung

Pagi dimulai dengan meditasi di dusun—menyelaraskan napas, langkah, dan kesadaran bersama alam. Usai meditasi, kita akan ikut dalam aktivitas keluarga: ngarit, memanen kopi, atau kegiatan lain yang mengalir bersama ritme desa.

Perjalanan berlanjut ke Situs Kayumwungan, situs arkeologis yang pertama kali menyebut nama “Borobudur”. Setelah eksplorasi dan refleksi di sana, kita makan siang di kota lama Parakan yang kaya sejarah.

Siang hingga sore, kita akan menjelajah Situs Liyangan, kompleks pemukiman kuno yang terkubur lahar Gunung Sindoro, lalu melanjutkan ke mata air Jumprit—sumber air suci yang digunakan dalam perayaan Waisak di Borobudur.

Kita kembali ke Krecek menjelang petang untuk beristirahat dan makan malam. Malam ditutup dengan diskusi bersama mengenai keterhubungan antara situs-situs yang kita kunjungi dan makna spiritual Borobudur dalam lanskap Buddhis Nusantara.

Hari 3: 5 Juli 2025 | Sabtu | Borobudur

Pagi kembali dibuka dengan meditasi, membiarkan batin menyatu dalam keheningan sebelum berpamitan dari Dusun Krecek. Setelah sarapan dan bersiap, perjalanan dilanjutkan menuju Borobudur, candi agung yang menjadi mahakarya spiritual Nusantara.

Setibanya di area Borobudur, kita makan siang di sekitar kompleks candi lalu beristirahat dan check-in di penginapan. Sore hari, kita akan menyaksikan momen sakral: pembacaan sutta dan pradaksina agung di Candi Borobudur. Ratusan bhikkhu dan ribuan umat Buddha akan melangkah perlahan mengelilingi candi, melantunkan paritta dengan penuh khidmat, sebuah pengalaman spiritual yang menggugah dan langka.

Malam hari bebas. Bagi yang berminat, tersedia akses untuk mengikuti atau menyimak pembahasan Sutta di pusat ITC (International Theravāda Centre).

Hari 4: 6 Juli 2025 | Minggu | Borobudur

Pagi-pagi sekali, pukul 06.00, kita akan bergerak menuju kompleks Candi Borobudur. Hari terakhir ini diawali dengan sesi meditasi pagi selama 30 menit di Kenari—ruang hening untuk menyelaraskan napas dan kesadaran, sebelum kita menapaki candi agung.

Usai meditasi, kita akan naik ke Borobudur dan menyusuri relief-relief secara langsung (in situ)—membaca kisah kehidupan dan ajaran moral yang diukir pada batu, menyerap makna dari tiap panel yang menyuarakan nilai-nilai luhur ajaran Buddha.

Setelah sesi membaca relief, peserta memiliki waktu bebas hingga siang: bisa digunakan untuk bersantai, menjelajah lebih jauh, atau sekadar menikmati suasana sakral di sekitar candi. Setelah makan siang, peserta bersiap untuk kembali ke tempat masing-masing, menutup perjalanan yang bukan hanya fisik, tetapi juga batiniah.

PENGINGAT PENTING

  1. Perjalanan ini bersifat kontemplatif dan berbasis komunitas. Kita akan tinggal bersama keluarga lokal di Dusun Krecek. Hormatilah ritme hidup mereka: bersikap sopan, terbuka untuk belajar, dan tidak memaksakan kebiasaan pribadi. Kegiatan seperti ngarit dan panen kopi adalah bagian penting dari pengalaman ini.
  2. Pakaian yang sopan dan nyaman sangat disarankan. Selama tinggal di desa, kunjungan ke situs-situs suci, serta prosesi di Borobudur, kenakan pakaian yang menutup tubuh dengan baik (baju berlengan, celana panjang atau rok panjang). Warna netral atau cerah lembut lebih dianjurkan dibanding warna mencolok.
  3. Meditasi dan ziarah adalah bagian inti perjalanan. Disarankan untuk mengikuti sesi meditasi pagi dan diskusi Dharma untuk memperdalam pengalaman batin. Tidak wajib, namun sangat disarankan untuk kesiapan mental dan keselarasan kelompok.
  4. Kondisi perjalanan akan bervariasi. Beberapa aktivitas dilakukan di alam terbuka dan lokasi situs bisa memiliki medan yang tidak rata. Gunakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan dan bawa jas hujan/payung kecil untuk berjaga-jaga.
  5. Jaga kesunyian dan kekhusyukan dalam prosesi. Saat menyaksikan pradaksina atau ritual di Borobudur, hindari berbicara keras, berfoto tanpa izin, atau mengganggu ketenangan umat. Hadir dan amati dengan penuh hormat.
  6. Ketersediaan sinyal dan internet terbatas di Krecek. Gunakan kesempatan ini untuk benar-benar hadir dalam perjalanan, melepaskan diri sejenak dari gawai, dan lebih terhubung dengan komunitas, alam, serta diri sendiri.
  7. Bawa perlengkapan pribadi seperlunya. Seperti botol minum sendiri (untuk mengurangi sampah plastik), obat-obatan pribadi, buku catatan untuk refleksi, serta senter kecil untuk malam hari di desa.

FAQ (PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN)

  1. Saya tidak memiliki latar belakang Buddhis. Apakah saya tetap bisa ikut?

Sangat bisa. Perjalanan ini terbuka untuk siapa pun yang tertarik memahami warisan spiritual Nusantara, terlepas dari latar belakang agama. Semua aktivitas seperti meditasi, diskusi, dan kunjungan ke situs dilakukan dengan semangat keterbukaan, pembelajaran, dan saling menghormati.

  1. Apakah perjalanannya berat secara fisik?

Tidak. Itinerary ini didesain ringan dan bersahabat bagi semua usia, termasuk lansia yang masih aktif. Aktivitas seperti berjalan di situs candi, meditasi, atau kegiatan desa bersifat opsional dan fleksibel. Kami mendorong peserta untuk menyesuaikan ritme perjalanan dengan kondisi pribadi.

  1. Bagaimana kondisi penginapan di Dusun Krecek?

Kita akan tinggal di rumah warga (guesthouse lokal) dengan fasilitas sederhana dan kamar mandi bersama. Meski tidak mewah, suasananya hangat dan bersih. Ini adalah bagian dari pengalaman hidup bersama komunitas Buddhis yang otentik dan bersahaja.

  1. Apakah saya harus mengikuti semua sesi meditasi dan diskusi?

Tidak wajib, tapi sangat dianjurkan. Meditasi pagi dan diskusi Dharma adalah ruang refleksi yang memperdalam makna perjalanan ini. Namun, kami memahami bahwa setiap orang punya cara masing-masing untuk meresapi pengalaman, jadi semua tetap fleksibel.

  1. Apa yang harus saya kenakan selama perjalanan ini?

Kenakan pakaian sopan dan nyaman, terutama saat berada di desa dan situs-situs suci. Hindari pakaian ketat atau terbuka. Gunakan alas kaki yang mendukung untuk berjalan di alam terbuka atau area candi.

  1. Bagaimana dengan makanan selama di desa? Apakah tersedia opsi vegetarian?

Mayoritas makanan yang disediakan di Dusun Krecek berbasis nabati dan sederhana, mengikuti tradisi keluarga Buddhis setempat. Bila memiliki pantangan makanan khusus, harap informasikan sebelumnya agar bisa disesuaikan.

  1. Apakah sinyal dan internet tersedia di Krecek?

Sinyal di desa terbatas dan internet tidak stabil. Gunakan kesempatan ini untuk menikmati momen tanpa distraksi digital, lebih hadir dalam perjalanan dan terhubung dengan sekitar.

  1. Apa yang perlu saya persiapkan sebelum ikut perjalanan ini?

Tidak perlu latihan khusus, namun menjaga kebugaran fisik dengan jalan kaki ringan akan membantu. Bawalah botol minum pribadi, pakaian sopan, perlengkapan pribadi (obat-obatan, alat mandi, senter kecil), serta hati yang terbuka untuk pengalaman yang sederhana namun bermakna.

PETA RUTE

BAGIKAN

Detail Harga

Harga Termasuk:

  • Transportasi selama perjalanan (Semarang – Krecek – Parakan – Borobudur – Yogyakarta)
  • Akomodasi homestay di Dusun Krecek dan penginapan di area Borobudur
  • Makan pagi, siang, dan malam selama program berlangsung
  • Tiket masuk situs dan destinasi sesuai itinerary (Candi Gedong Songo, Situs Kayumwungan, Liyangan, Jumprit, Borobudur, dll)
  • Sesi meditasi dan diskusi Dharma bersama fasilitator lokal
  • Pendamping perjalanan dari tim Safarnam
  • Donasi dan kontribusi untuk komunitas lokal di Krecek
  • Dokumentasi perjalanan (foto dan video)

Harga Tidak Termasuk:

  • Transportasi menuju Semarang (poin pertemuan awal ) dan dari Yogyakarta ( titik akhir)
  • Pengeluaran pribadi di luar itinerary
  • Aktivitas tambahan atau opsional di luar program
  • Tip untuk warga lokal dan fasilitator (sukarela)
  • Asuransi perjalanan pribadi

Catatan Penting:

Harga paket untuk WNA penambahan biaya Rp 100.000,-