Seri Perjalanan Garis Batas

Menjelajah keajaiban tersembunyi turkmenistan

Sebuah perjalanan langka ke negeri misterius yang sulit dijangkau—menyusuri kota marmer yang megah, menatap nyala api abadi “Gerbang Neraka” di tengah gurun, dan berdiri di tepi ngarai warna-warni yang menantang imajinasi.

Status tur:  Pendaftaran dibuka

Tanggal Tur: 19 – 28 Agustus 2025 (10 Hari 8 Malam)
Harga Tur: Rp 42.500.000 Rp 39.500.000 (Early Bird)
Deposit: IDR 2.500.000
Batas Akhir Pemesanan: 30 Juni 2025
Gaya Perjalanan: Ekspedisi; Petualangan Alam; Eksplorasi Budaya dan Sejarah
Jumlah Peserta: 10 – 20 pax

Turkmenistan adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, sering dijuluki “Korea Utara-nya Asia Tengah”. Bagi para petualang sejati, ini adalah kesempatan langka untuk mengeksplorasi negeri penuh misteri yang nyaris tak tersentuh dunia luar.

Dari ibu kota Ashgabat, kota berlapis marmer putih yang megah dengan monumen-monumen futuristiknya, hingga lanskap liar Gurun Karakum, perjalanan ini akan membawa Anda melintasi negeri yang sarat akan kejutan. Berdiri di tepi kawah gas Darwaza yang terus menyala selama setengah abad lebih, Anda akan merasakan sensasi berdiri di hadapan “Pintu Neraka”.

Sedangkan keajaiban alam Ngarai Yangikala, dengan tebing-tebing berwarna merah, oranye, dan ungu, menjulang seperti benteng raksasa di tengah lautan padang tandus.  Tak ketinggalan, perjalanan ini akan membawa Anda ke kota kuno Merv, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang pernah menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Jalur Sutra.

Bersiaplah untuk menjelajahi Turkmenistan, negeri yang menyimpan keindahan tak terduga, dari arsitektur modern hingga jejak peradaban kuno yang masih bergema hingga hari ini.

Bersiaplah untuk sebuah petualangan yang tak terlupakan di negeri yang penuh keajaiban ini!

HIGHLIGHTS

  1. Menjelajahi kota-kota bersejarah dan arsitektur unik – dari Ashgabat yang berkilau dengan marmer putihnya hingga kota kuno Merv, jejak kejayaan Jalur Sutra.
  2. Merasakan kehidupan lokal Turkmenistan – mengunjungi desa pegunungan, berinteraksi dengan warga setempat, dan merasakan suasana pasar tradisional.
  3. Menikmati keajaiban alam yang kontras – dari Kawah Gas Darvaza yang terus menyala di tengah Gurun Karakum, tebing warna-warni Yangikala yang megah, hingga danau bawah tanah Kov Ata.
  4. Mengalami perjalanan seperti warga lokal, termasuk naik kereta api malam melintasi padang pasir dan bermalam di tenda yurt tradisional.
  5. Menyelami budaya Turkmenistan – mengenal tradisi nomaden, menyaksikan seni tenun khas, dan melihat langsung kuda Akhal-Teke yang melegenda.

itinerary

Day 01-02 / 19-20 Agustus 2025 / Rabu / Jakarta – KL – Ashgabat

Setelah penerbangan malam dari Jakarta dan subuh dari Kuala Lumpur, kita tiba di Ashgabat, ibu kota Turkmenistan, dan langsung memulai tur kota. Kita akan mengunjungi Arch of Neutrality serta Monumen Kemerdekaan. Kota yang dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai “Kota Marmer Putih” ini memukau dengan arsitektur megahnya serta patung-patung tokoh sejarah Turkmen. Setelah makan malam, kita menuju hotel untuk beristirahat.

Menginap di Ashgabat.

Day 03 / 21 Agustus 2025 / Kamis / Ashgabat – Kawah Gas Darvaza

Kita akan mengunjungi Gulistan Bazaar, atau yang dikenal sebagai Pasar Rusia, salah satu pasar terbesar di Ashgabat. Di sini, kita dapat melihat aktivitas perdagangan lokal, mencicipi makanan khas, serta membeli suvenir unik Turkmenistan. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan ke utara menuju Kawah Gas Darvaza, yang dikenal sebagai “Gerbang Neraka”. Dalam perjalanan, kita akan singgah di Desa Erbent, yang masih mempertahankan gaya hidup nomaden khas Turkmenistan. Malam ini, kita akan menikmati makan malam BBQ di dalam yurt tradisional Turkmen dan bermalam di sekitar kawah gas.

Menginap di yurt dekat Kawah Gas Darvaza.

Day 04 / 22 Agustus 2025 / Jumat / Darvaza – Kunyaurgench – Ashgabat

Setelah sarapan, kita akan menuju Kunya-Urgench, bekas ibu kota Kekaisaran Khwarezm yang kini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO. Kota ini menyimpan jejak kejayaan masa lalu, di mana ilmuwan besar seperti Al-Biruni dan Avicenna pernah berkarya, serta menjadi saksi perlawanan terhadap pasukan Jenghis Khan. Hingga kini, beberapa monumen penting masih berdiri, menjadikan tempat ini salah satu situs suci bagi umat Muslim. Setelah itu, kita menuju stasiun untuk perjalanan malam kembali ke Ashgabat dengan kereta api.

Menginap di kereta malam sleeper menuju Ashgabat.

Day 05 / 23 Agustus 2025 / Sabtu / Ashgabat – Kov-Ata – Desa Nokhur – Balkanabat

Tiba di Ashgabat, setelah sarapan, kita akan berangkat menuju Danau Bawah Tanah Kov-Ata, sebuah kolam air panas alami yang terletak 60 meter di dalam gua di Pegunungan Kopet Dag. Air di danau ini mengandung mineral dengan khasiat penyembuhan. Setelah menikmati pengalaman unik ini, perjalanan dilanjutkan ke Desa Nokhur, sebuah desa terpencil di pegunungan yang memiliki budaya berbeda, menawarkan kesempatan untuk mengenal kehidupan pedesaan yang masih mempertahankan tradisi leluhur. Kita melanjutkan perjalanan menuju Balkanabat.

Menginap di Balkanabat.

Day 06 / 24 Agustus 2025 / Minggu / Balkanabat – Ngarai Yangikala – Balkanabat

Setelah sarapan, kita menuju Ngarai Yangikala, salah satu lanskap alam paling spektakuler di Turkmenistan. Nama “Yangikala” berarti “Benteng Api”, merujuk pada tebing-tebing curam berwarna putih, kuning, ungu, dan merah yang terbentuk dari erosi angin dan hujan selama ribuan tahun. Dulu, tempat ini merupakan dasar laut purba, kini menjadi taman batu alami dengan formasi geologi yang unik. Saat matahari mulai terbenam, cahaya kemerahan yang menyelimuti tebing menciptakan pemandangan luar biasa. Setelah menikmati keindahan Yangikala, kita kembali ke Balkanabat.

Menginap di Balkanabat.

Day 07 / 25 Agustus 2025 / Senin / Balkanabat – Ashgabat

Setelah sarapan, kita kembali ke Ashgabat dan melanjutkan eksplorasi kota. Kita akan melihat Alem Ferris Wheel, bianglala dalam ruangan terbesar di dunia. Selanjutnya, kita akan mengunjungi Istana Pernikahan, bangunan megah dengan desain futuristik. Kita juga akan singgah di Monumen Puisi Magtumguly dan Monumen Rukhnama, yang menjadi bagian dari identitas budaya nasional. Setelah itu, kita menuju Berkarar Trade Centre, pusat perbelanjaan terbesar di Ashgabat. Setelah makan malam, kita kembali ke hotel untuk beristirahat.

Menginap di Ashgabat.

Day 08 / 26 Agustus 2025 / Selasa / Ashgabat – Mary – Merv

Setelah sarapan, kita menuju Mary, gerbang Merv Kuno, salah satu situs arkeologi terpenting di Asia Tengah dan bagian Warisan Dunia UNESCO. Kota ini pernah menjadi pusat peradaban besar di Jalur Sutra selama lebih dari 2.000 tahun, meninggalkan jejak kejayaan yang masih dapat disaksikan di Mausoleum Sultan Sanjar dan Mausoleum Muhammad ibn-Zeyd, dengan arsitektur Seljuk abad ke-12. Setelah menjelajahi reruntuhan Merv, kita akan mengunjungi Ancient Turkmen Hearth, tempat wisata budaya di mana kita dapat berinteraksi dengan kuda Akhal-Teke dan unta, juga mencicipi hidangan khas Turkmen di dalam yurt tradisional.

Menginap di Mary.

Day 09 / 27 Agustus 2025 / Rabu / Mary – Ashgabat

Pagi ini kita akan menjelajahi lebih banyak tempat menarik di Mary, termasuk pasar tradisional yang penuh warna. Setelah makan siang, kita kembali ke Ashgabat dengan perjalanan darat melintasi Gurun Karakum. Setibanya di Ashgabat, kita akan menikmati makan malam perpisahan dan tur malam singkat untuk melihat gemerlap kota.

Menginap di Ashgabat.

Day 10 / 28 Agustus 2025 / Kamis / Ashgabat – KL –  Jakarta

Pagi hari, kita bersiap untuk penerbangan kembali ke Kuala Lumpur dan Jakarta. Transfer ke bandara sesuai jadwal penerbangan. Perjalanan berakhir, membawa pulang kenangan tak terlupakan dari Turkmenistan!

PENGINGAT PENTING

  1. Warga Negara Indonesia membutuhkan visa untuk mengunjungi Turkmenistan, dan membutuhkan waktu pengurusan sekitar dua minggu.
  2. Fotografi dan perekaman video dilarang/dibatasi pada sejumlah lokasi. Peserta diharapkan mematuhi semua aturan setempat dan mengikuti panduan dari pemandu lokal demi kenyamanan dan keselamatan keseluruhan grup.
  3. Suhu di padang pasir bisa sangat dingin pada malam hari. Peserta disarankan membawa pakaian hangat, termasuk jaket dan syal, untuk melindungi diri dari dingin dan debu gurun.
  4. Fasilitas di beberapa lokasi, terutama di daerah terpencil, mungkin sangat terbatas. Peserta diharapkan membawa perlengkapan pribadi yang diperlukan, termasuk obat-obatan dan barang kebutuhan lainnya.
  5. Perjalanan ini memerlukan kesiapan fisik dan mental yang baik. Peserta juga perlu bersiap untuk hidup di negara dengan aturan yang ketat dan kondisi yang mungkin berbeda jauh dari yang biasa dialami.
  6. Transaksi di Turkmenistan utamanya dengan uang tunai, dan kartu kredit tidak banyak diterima. Peserta harus membawa mata uang USD yang cukup (Euro tidak berlaku).

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

  1. Apakah Turkmenistan aman untuk dikunjungi?

Turkmenistan sangat aman bagi wisatawan asing, tetapi disarankan untuk selalu mengikuti panduan dari pemandu lokal dan mematuhi peraturan setempat untuk menghindari masalah.

  1. Apakah mendapatkan visa Turkmenistan sulit?

Turkmenistan memiliki persyaratan visa yang paling rumit dibandingkan negara Asia Tengah lainnya. Pengurusan visa relatif lebih terjamin jika menggunakan jasa biro wisata yang kompeten dan diakui oleh pemerintah Turkmenistan. Mitra Turkmenistan kami adalah agen perjalanan yang berpengalaman dan terpercaya, dan sejauh ini belum ada kasus penolakan terhadap visa yang diajukan melalui mereka.

Pengurusan visa dapat dilakukan secara online; peserta tidak perlu menyerahkan paspor fisik kepada kami. Setelah visa disetujui, wisatawan akan menerima Surat Undangan (LOI) yang digunakan untuk mendapatkan visa on arrival di Bandara Ashgabat.

  1. Bagaimana dengan pembayaran saya jika visa saya ditolak?

Keputusan akhir penerbitan visa ada di tangan pemerintah Turkmenistan. Kami tidak dapat menjamin persetujuan visa, tetapi kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan selama proses pengajuan.

Jika visa Anda ditolak, kami akan mengembalikan dana yang sudah Anda bayarkan 100%, termasuk pembayaran DP.

PETA RUTE

BAGIKAN

Detail Harga

Harga Termasuk:

  • Tiket pesawat internasional Jakarta – Kuala Lumpur PP dengan Malaysian Airways, dan Kuala Lumpur – Ashgabat PP dengan Turkmenistan Airlines
  • Akomodasi twin sharing hotel bintang 4
  • Makan 3x sehari sesuai itinerari
  • Penanganan dan transfer bandara
  • Transportasi privat sesuai itinerari
  • Tiket kereta api sleeper dari Dashoguz ke Ashgabat
  • Tiket masuk destinasi wisata
  • Pemandu lokal berbahasa Inggris
  • Pendamping tur dari Indonesia
  • Dokumentasi perjalanan

Harga Tidak Termasuk:

  • Visa Turkmenistan (US$55-100) dan pajak migrasi (US$20), tes COVID-19 (US$35), dibayarkan di bandara Ashgabat saat memasuki Turkmenistan. 
  • Tiket fotografi dan video di sejumlah taman dan museum
  • Asuransi perjalanan
  • Tip untuk pemandu lokal dan sopir (dianjurkan US$5 per hari)
  • Pengeluaran pribadi

 

Syarat Pembayaran:

Deposit (DP) sebesar Rp 2.500.000 bersifat non-refundable (tidak dapat dikembalikan), kecuali tur dibatalkan oleh Safarnam Journeys, karena jumlah peserta yang tidak mencukupi kuota minimum, atau karena keadaan yang tidak terduga (force majeure) di luar kendali kami (misalnya: penutupan perbatasan akibat pandemi/konflik/bencana alam/dll).

Sisa biaya harus dibayarkan pada batas akhir pemesanan atau ketika tur sudah penuh. 

Paket ini juga tersedia tanpa tiket pesawat internasional dengan harga terpisah.

Syarat & ketentuan lengkap (misalnya: kebijakan pembatalan) silakan klik di sini.

teman jalan

Agustinus Wibowo adalah seorang penulis dan fotografer perjalanan yang dikenal luas karena karya-karyanya yang inspiratif, seperti Selimut Debu, Garis Batas, Titik Nol, Jalan Panjang untuk Pulang, dan Kita dan Mereka. Buku-bukunya menggambarkan eksplorasi mendalam tentang budaya dan kehidupan manusia di berbagai pelosok dunia. Agustinus telah menjelajahi wilayah-wilayah terpencil seperti Afghanistan, Asia Tengah, Nepal, Pakistan, Mongolia, dan Papua Nugini, dengan fokus pada eksplorasi makna kehidupan dan kemanusiaan.

Buku Garis Batas karya Agustinus Wibowo adalah sebuah perjalanan mendalam melintasi berbagai negara di Asia Tengah. Buku ini mengungkap pengalaman pribadi penulis dalam memahami makna batas, baik secara fisik maupun batin, serta eksplorasi tentang identitas, budaya, dan politik di wilayah yang kerap kali terjebak di antara dua dunia. Melalui narasi yang kaya dan reflektif, Agustinus membawa pembaca menelusuri kehidupan sehari-hari di negara-negara yang jarang diketahui, mengungkap bagaimana garis-garis batas, yang sering kali hanya berupa goresan di peta, memiliki dampak mendalam pada kehidupan manusia.